Alam diselimuti angin yang bertiupan
kencangnya hingga ia tertunduk
meratapi kesedihan langit
yang merintih
hujan tak lagi menyegar
menemani perit guruh
yang kesakitan
di kala kilat dan petir
meraung sengsara
di kala itulah
setiap kita berbalah sengketa
sedang ia mengharapkan
hadirnya sinar kedamaian
tatkala Alam tenat
melihat karenah hamba-hamba
di dalamnya
tatkala itu ia berpaling pilu
dan kita tak menyedari
matinya sebuah Alam
yang mendambakan erti
sebuah damai
No comments:
Post a Comment