harap di hati melara ke pinggir
datang perindu memujuk merayu
pergilah hati merangka syair
moga perindu setia menunggu
hujan tak jadi hati mengeluh
hari yang kering mengongkong jiwa
hadirnya disisi peneman berteduh
mengubat duka mengubat lara
berangkat sudah jiwa berdagang
sayunya hati sendiri tertawa
sukarlah hati untuk bertandang
hadirlah perindu setia menyapa
lumrah alam hidup berjauhan
kembara alam memburu ilmu
walau jauh jasad berpergian
ingatlah hati ada yang merindu
Tuesday, August 6, 2013
Saturday, July 27, 2013
Nanti
Di bawah pohon yang rendang ini
ku nantikan
gugurnya langit
gempanya bumi
Bukankah hidup ini suatu penantian?
Di bawah pohon ini
ku cakarkan pada kulitnya
catatan persinggahanku
di bumi yang kian merapuh ini
(moga jiwa ini pulang sebelum waktunya)
dan moga cakaran ini
kan menjadi
buah ingatan buat
mereka yang lupa
ku nantikan
gugurnya langit
gempanya bumi
Bukankah hidup ini suatu penantian?
Di bawah pohon ini
ku cakarkan pada kulitnya
catatan persinggahanku
di bumi yang kian merapuh ini
(moga jiwa ini pulang sebelum waktunya)
dan moga cakaran ini
kan menjadi
buah ingatan buat
mereka yang lupa
Sunday, July 7, 2013
malam
Pada malam
ku rayukan hati ini
berteman resah awan
yang melitupi gentarnya lara
lalu hati mendungak
ke langit rapuh
mengharapkan turunnya
gersang hujan
nanti bila
fajar menyinsing
segalanya kan menghilang
pergi
ku rayukan hati ini
berteman resah awan
yang melitupi gentarnya lara
lalu hati mendungak
ke langit rapuh
mengharapkan turunnya
gersang hujan
nanti bila
fajar menyinsing
segalanya kan menghilang
pergi
Sunday, May 19, 2013
Damailah wahai Hati
Pertamanya
ku pohon ampun
atas segalanya
pada Dia yang Mengasihani
juga segalanya
pada sahabat setia
kerabat keluarga
moga hati ini
bahagia hendaknya
Perginya hati ini
kerna merindu
Pelukan Syahdu Ilahi
kembali pada Dia
yang mengalukan kepulangan
Pulangnya hati ini
diiring rintih doa dan harapan
pada-Nya agar segalanya
dirahmati
moga hijrah ini
dipayungi lembayung kasih
Hati ini kan melayari
ombak badai
liku-liku keperitan
dan kesedihan
meredah onak duri
cubaan dunia
ditempuh walau sakitnya
menduga
Sabarlah wahai hati
kerna dengannya
kau kan temui
Damai yang menanti
ku pohon ampun
atas segalanya
pada Dia yang Mengasihani
juga segalanya
pada sahabat setia
kerabat keluarga
moga hati ini
bahagia hendaknya
Perginya hati ini
kerna merindu
Pelukan Syahdu Ilahi
kembali pada Dia
yang mengalukan kepulangan
Pulangnya hati ini
diiring rintih doa dan harapan
pada-Nya agar segalanya
dirahmati
moga hijrah ini
dipayungi lembayung kasih
Hati ini kan melayari
ombak badai
liku-liku keperitan
dan kesedihan
meredah onak duri
cubaan dunia
ditempuh walau sakitnya
menduga
Sabarlah wahai hati
kerna dengannya
kau kan temui
Damai yang menanti
Tuesday, May 7, 2013
hilang #2
Alam diselimuti angin yang bertiupan
kencangnya hingga ia tertunduk
meratapi kesedihan langit
yang merintih
hujan tak lagi menyegar
menemani perit guruh
yang kesakitan
di kala kilat dan petir
meraung sengsara
di kala itulah
setiap kita berbalah sengketa
sedang ia mengharapkan
hadirnya sinar kedamaian
tatkala Alam tenat
melihat karenah hamba-hamba
di dalamnya
tatkala itu ia berpaling pilu
dan kita tak menyedari
matinya sebuah Alam
yang mendambakan erti
sebuah damai
kencangnya hingga ia tertunduk
meratapi kesedihan langit
yang merintih
hujan tak lagi menyegar
menemani perit guruh
yang kesakitan
di kala kilat dan petir
meraung sengsara
di kala itulah
setiap kita berbalah sengketa
sedang ia mengharapkan
hadirnya sinar kedamaian
tatkala Alam tenat
melihat karenah hamba-hamba
di dalamnya
tatkala itu ia berpaling pilu
dan kita tak menyedari
matinya sebuah Alam
yang mendambakan erti
sebuah damai
Sunday, May 5, 2013
Buatan Malaysia
The days had gone too long
it's seems like yesterday
this is the land we born
and where we gonna stay
The proud is there
we know and its always in our Hearts
we gonna stay and fly the flags
of nation’s pride
The war had gone
and all the Heroes had their way
but if it's strikes again
we know we gonna stay
we gonna stand and fight
we''ll die for this pride land
we''ll show the Foes
we great cause we the countrymen
and when you hear the Call
we know that you'll be there
it's for the Stripes the Moon and Star
cause we all proud that we were made in Malaysia
we had been raised to trust
the God and to the Kings
we gonna stand and ground
the strength that comes within
so if you think you know those Feeling that is True
and its all for the Yellow, the Red,and White and Blue
and when you hear the Call
we know that you'll be there
it's for the Stripes the Moon and Star
cause we all proud that we were made in Malaysia
we gonna stand (we gonna shout!)
this is the land (that we all proud!)
lets join the line and you know what's all
about
so if you think (you feel the same!)
rise all the flags (of our land!)
and feel the pride
inside you know that it is True
we just dont care
just who you are
just shout it loud
that you were made in Malaysia
and when you hear the Call
we know that you'll be there
it's for the Stripes the Moon and Star
cause we all proud that we were made in
Malaysia
The days had gone too long
it's seems like yesterday
this is the land we born
and where we gonna stay
The proud is there
we know and it's always in our hearts
we gonna stay and fly the flags
of nation’s pride
and when you hear the Call
we know that you'll be there
it's for the Stripes the Moon and Star
cause we all proud that we were made in
Malaysia
we gonna stand (we gonna shout!)
this is the land (that we all proud!)
lets join the line and you know what's all
about
so if u think (you feel the same!)
rise all the flags (of our land!)
and feel the pride
inside you know that it is True
we just dont care
just who you are
just shout it loud
that you were made in Malaysia
Made in Malaysia
Roots'n'Boots
Tuesday, March 26, 2013
Ole-ole buat Ayah
Meniti papan berpapah perlahan
Elak selumbar menusuk meranjau
Adat bujang hidup berjauhan
Ke tempat orang jiwa merantau
Tenggelam mentari ke arah barat
Senja memanggil malam yang sepi
Bertukar tradisi, resam, dan adat
Jasa dan budi ditabur diberi
Bunga dan kumbang saling merapat
Jiwa merindu sayang meneman
Walau hati mengidam terpikat
Hasrat tertahan teguhkan iman
Jiwa merindu keluarga di kampung
Singgah sebentar di pekan pagi
Barang dikirim dibeli digendong
Untuk tersayang senyum menanti
Ilmu dicari iman ditatang
Tibalah waktu jiwa kembali
Bagai sirih pulang ke gagang
Pulangnya bujang menabur bakti
Elak selumbar menusuk meranjau
Adat bujang hidup berjauhan
Ke tempat orang jiwa merantau
Tenggelam mentari ke arah barat
Senja memanggil malam yang sepi
Bertukar tradisi, resam, dan adat
Jasa dan budi ditabur diberi
Bunga dan kumbang saling merapat
Jiwa merindu sayang meneman
Walau hati mengidam terpikat
Hasrat tertahan teguhkan iman
Jiwa merindu keluarga di kampung
Singgah sebentar di pekan pagi
Barang dikirim dibeli digendong
Untuk tersayang senyum menanti
Ilmu dicari iman ditatang
Tibalah waktu jiwa kembali
Bagai sirih pulang ke gagang
Pulangnya bujang menabur bakti
Monday, February 18, 2013
Kerna Dia
memperhambakan hati ini
maka akulah
yang leka ditiap tika
yang lalai ditiap lena
mengharap sebuah Kasih
daripada Empunya
Segala Ada
maka akulah
yang leka ditiap tika
yang lalai ditiap lena
mengharap sebuah Kasih
daripada Empunya
Segala Ada
Tuesday, February 5, 2013
hilang
resah awan
meratapi pemergian yang sayu
perpisahan
antara cinta dan kasih
yang kekal dan abadi
tirai hari tidak terselak
hari ini
melabuh mengekang
tembusan sinar pagi
adapun matahari menyinari
sinaran yang kelam pudar pagi
bunga tak lagi kembang mekar
menguncup melayu
tertunduk pilu
hari ini
hari perpisahan
antara cinta dan kasih
yang kekal dan abadi
dan dunia tak lagi mengerti
Friday, February 1, 2013
Wednesday, January 30, 2013
SYUKUR
Pukul enam pagi
Masa untuk ku bangkit lagi
Sebelum mencari sesuap nasi
Perutku dialas sesuap nasi
Subuhku tertinggal lagi
Terus diganti
Terus keluar dan berlari
Bersama warga kota lain sekali
Kita semua selari
Motor kereta bas LRT
Yang berbasikal pejalan kaki
Dari tauke besar hingga kerani
Semua punya niat sama di hati
Biar usaha dan rezeki serasi
Walau mendung saujana yang dihadapi
Masih ada mentari, jadi
Syukur, aku masih disini
Syukur, aku bernafas lagi
Syukur, aku masih berdiri
Masih ada kuasa dalam tubuh ini
Syukur, aku masih disini
Syukur, aku bernafas lagi
Syukur, aku masih berdiri
Masih ada kuasa dalam tubuh ini
Bil datang lagi
Seakan sebulan dua kali
Harap dibayar dalam tujuh hari
Sebelum bekalannya di mati
Terngiang rintihan ibu dan bini
Kata mereka perlu itu dan ini
Anakku mahu ke sana sini
Mlihat tempat indah dikaca TV
Di otakku hanya periuk nasi
Bil kereta rumah air dan api
Aliran pitisku dijaga rapi
Ditabung yang lebih di dalam laci
Hasil usaha keringat di dahi
Kerjaku halal jangan dicaci
Ku kerah semua tangan dan kaki
Sehingga ku jumpa apa yang dicari jadi
Syukur, aku masih disini
Syukur, aku bernafas lagi
Syukur, aku masih berdiri
Masih ada kuasa dalam tubuh ini
Syukur, aku masih disini
Syukur, aku bernafas lagi
Syukur, aku masih berdiri
Masih ada kuasa dalam tubuh ini
Murahkan rezeki
Jadikan aku lebih seperti
Antara mereka yang mempercayai
Walau usahaku kurang memadai
Fardhuku lewat beberapa kali
Bila bisikan dia mencuit hati
Aku tercandu pada duniawi
Tapi aku tetap kembali, jadi
Syukur, aku masih disini
Syukur, aku bernafas lagi
Syukur, aku masih berdiri
Masih ada kuasa dalam tubuh ini
Syukur, aku masih disini
Syukur, aku bernafas lagi
Syukur, aku masih berdiri
Masih ada kuasa dalam tubuh ini
Syukur
Altimet
Masa untuk ku bangkit lagi
Sebelum mencari sesuap nasi
Perutku dialas sesuap nasi
Subuhku tertinggal lagi
Terus diganti
Terus keluar dan berlari
Bersama warga kota lain sekali
Kita semua selari
Motor kereta bas LRT
Yang berbasikal pejalan kaki
Dari tauke besar hingga kerani
Semua punya niat sama di hati
Biar usaha dan rezeki serasi
Walau mendung saujana yang dihadapi
Masih ada mentari, jadi
Syukur, aku masih disini
Syukur, aku bernafas lagi
Syukur, aku masih berdiri
Masih ada kuasa dalam tubuh ini
Syukur, aku masih disini
Syukur, aku bernafas lagi
Syukur, aku masih berdiri
Masih ada kuasa dalam tubuh ini
Bil datang lagi
Seakan sebulan dua kali
Harap dibayar dalam tujuh hari
Sebelum bekalannya di mati
Terngiang rintihan ibu dan bini
Kata mereka perlu itu dan ini
Anakku mahu ke sana sini
Mlihat tempat indah dikaca TV
Di otakku hanya periuk nasi
Bil kereta rumah air dan api
Aliran pitisku dijaga rapi
Ditabung yang lebih di dalam laci
Hasil usaha keringat di dahi
Kerjaku halal jangan dicaci
Ku kerah semua tangan dan kaki
Sehingga ku jumpa apa yang dicari jadi
Syukur, aku masih disini
Syukur, aku bernafas lagi
Syukur, aku masih berdiri
Masih ada kuasa dalam tubuh ini
Syukur, aku masih disini
Syukur, aku bernafas lagi
Syukur, aku masih berdiri
Masih ada kuasa dalam tubuh ini
Murahkan rezeki
Jadikan aku lebih seperti
Antara mereka yang mempercayai
Walau usahaku kurang memadai
Fardhuku lewat beberapa kali
Bila bisikan dia mencuit hati
Aku tercandu pada duniawi
Tapi aku tetap kembali, jadi
Syukur, aku masih disini
Syukur, aku bernafas lagi
Syukur, aku masih berdiri
Masih ada kuasa dalam tubuh ini
Syukur, aku masih disini
Syukur, aku bernafas lagi
Syukur, aku masih berdiri
Masih ada kuasa dalam tubuh ini
Syukur
Altimet
Thursday, January 24, 2013
AHMAD
Wahai cahaya yang wujud
Hati ini merindui Mu
walau tak tergambar
jasad ini akan wajah Mu
menanti syafaat Mu yang pasti
sebagai pembela di hari kelak
Wahai Kekasihku
jasad ini berselawat untuk Mu
suatu pengharapan suci
terpahat kekal di dalam hati
Hati ini merindui Mu
walau tak tergambar
jasad ini akan wajah Mu
menanti syafaat Mu yang pasti
sebagai pembela di hari kelak
Wahai Kekasihku
jasad ini berselawat untuk Mu
suatu pengharapan suci
terpahat kekal di dalam hati
selamanya
Hati ini mengharap
Janji-Mu yang pasti
di tiap detik
di tiap tika
selamanya
Pengharapan yang
tiada penghujungnya
untuk Menghadap-Mu
di Hari yang Kekal Abadi
Janji-Mu yang pasti
di tiap detik
di tiap tika
selamanya
Pengharapan yang
tiada penghujungnya
untuk Menghadap-Mu
di Hari yang Kekal Abadi
Sunday, January 20, 2013
Raikan Cinta
Berapa dalam harus kugali tanah ini harus kugali
Untuk bertemu permata nilai sejati nilai sejati
Baru kupulang ke kampung sentosaku
Baru tercapai segala maksudku
Perahuku menghala ke hulu kuala jua kusua, jua kusua
Kau lihat aku, aku pula lihat dia samakah kita ?
Ke sana ke sini lari-lari kecil
Bagai Siti Hajar mencari air
Terpancur sinar di kering pasir
Bekas hentakan kudus kaki Ismail
Mari mawarku raikan cinta
Tanpa cintaNya kita tiada
Mawar cinta mawarku abadi
Cinta pemilik segala Jadi
Mari mawarku raikan cinta
Kerana cinta kita abadi
Mawar cinta mawarku sejati
Cinta pemilik segala Jadi
Raikan Cinta
M. Nasir
Monday, January 7, 2013
Di tiap tika
Tika laungan suci
menyentuh hati sepi
tersentap jasad
bangkit
rebah merintih
mengharap sebuah
Dakapan Cinta Ilahi
menyentuh hati sepi
tersentap jasad
bangkit
rebah merintih
mengharap sebuah
Dakapan Cinta Ilahi
akar
Ibarat pokok tanpa akar
teguh tak bertunjang
kukuh tak mencengkam
Dan begitulah kita
yang kian rapuh
remuk berantakan
bersatu tidak
berganding jangan
teguh tak bertunjang
kukuh tak mencengkam
Dan begitulah kita
yang kian rapuh
remuk berantakan
bersatu tidak
berganding jangan
Wednesday, January 2, 2013
Pesan
Selagi hayat dikandung badan
selama itu budi ditabur
selagi hati mengenal ehsan
selama itu Dia memakmur
Menyingkap tirai hidup yang kial
terselak kesal hiba dan sepi
ertilah hamba dunia sejengkal
ditabur budi hasil menanti
Tika meranduk air yang keruh
terpijak duri darah mengalir
walau terguris pedih mengeluh
langkah diorak luka diusir
selama itu budi ditabur
selagi hati mengenal ehsan
selama itu Dia memakmur
Menyingkap tirai hidup yang kial
terselak kesal hiba dan sepi
ertilah hamba dunia sejengkal
ditabur budi hasil menanti
Tika meranduk air yang keruh
terpijak duri darah mengalir
walau terguris pedih mengeluh
langkah diorak luka diusir
Subscribe to:
Posts (Atom)